Selasa, 25 Oktober 2011

Muhammad Muammar Al-Khadafi, Nasibmu Kini Sungguh Nestapa

Jika kita mengingat apa yang terjadi di libya ahir ahir ini sungguh tidak dapat dipercaya, seorang khadafi yang biasa kita lihat dalam keanggunan kenyamanan dalam kekuasaan yang biasa berkata lantang kepada Amrikiyah dan dunia barat (mengingatkan kita pada sosok Bung Karno) yang juga anti Amrikiyah (amerika), hanya dengan kurang dari satu tahun perlawanan khadafi terhadap demonstran yang disebut "pemberontak" oleh khadafi, para oposisi dapat memenangkan peperangan, beberapa teman mengatakan peristiwa revolusi libya mirip dengan apa yang terjadi di negara ibu pertiwi kita bedanya waktu itu antara lain:      
1. mantan Presiden Soeharto tidak dibunuh, melainkan di "adili" yang sampai ahir hayatnya pengadilannya tidak kunjung selesai, ini terjadi karena bangsa indonesia adalah bangsa pemaaf, karena Tuhan saja Maha Pengampun, masa kita mahluknya tidak mau memafkan,....
2 . Soeharto diturunkan oleh Mahasiswa dan rakyat  bersama sama dengan Amien Rais, yang waktu itu mendirikan MAR Majelis Amanat Rakyat, cikal bakal berdirinya Partai Amanat Nasional.
3. Peristiwa 1998 tidak dibantu oleh NATO (sejauh yang penulis tahu) berbeda dengan apa yang terjadi di libya.
itulah beberapa perbedaan yang ada, seandainya muammar khadafi pada waktu permulaan terjadinya pergolakan tidak menggunakan senjata berat kepada para demonstran mungkin tidak akan begini jadinya, mungkin dengan dilakukan penangkapan kepada para demonstran ataupun dialog dapat mencegah terjadinya penyerangan sporadis oleh NATO.
Semoga hal ini dapat menjadi pelajaran bagi Indonesia khususnya para stake holder maupun petinggi TNI agar apa yang terjadi di libya tidak terjadi di indonesia, mengingat Papua sekarang sedang bergolak, AKU TAK RELA JIKA NUSANTARA KEHILANGAN PAPUA DAN YANG LAINNYA                                                                                                

Kamis, 20 Oktober 2011

Sekapur Sirih

Assalamualaikum, alhamdulillah kini telah hadir blog risma albarkah kampung kaum sebagai sarana untuk mewadahi para pemuda untuk lebih berkreatifitas.